
Perlu diketahui mungkin saja seorang  pasien dengan penyakit epilepsi atau penyakit ayan saat kambuh mengalami  halusinasi melihat hantu, mendengar bisikan dan kemudian suaranya jadi  berubah dan mirip dengan gejala kesurupan itu. Biasanya gejala tersebut  terdapat pada pasien dengan epilepsy lobus temporalis, walaupun penyakit  ini jarang. Serangan epilepsi pada anak sekolah akan seperti kesurupan.  Gejala ini memancing teman sekelasnya yang lain –terutama perempuan  yang mengalami banyak masalah dan kesulitan– untuk ikut tertular gejala  itu.
Dalam istilah kedokteran  kesurupan disebut possession trans atau suatu kondisi trans pemilikan  yaitu terdapatnya perubahan tunggal atau episodic keadaan kesadaran  sesorang di mana dapat diketahui adanya pergantian identitas pribadi  dengan idenditas baru. Contohnya orang tersebut merasa menjadi orang  lain yang hidup ratusan tahun yang lalu atau menyebut dirinya mbah dll.  Akibatnya, orang tersebut mempunyai perilaku yang asing dan aneh.
Tentu Anda sudah melihat di  media elektronika bagaimana anak sekolah atau buruh perempuan yang  kesurupan itu dengan gejala tatapan mata tajam, menakutkan, kosong dan  lurus ke depan. Kemudian suaranya berubah, yang tadinya halus menjadi  besar dan berat seperti suara laki-laki, padahal yang kesurupan adalah  perempuan. Jika kita periksa, tekanan darahnya agak turun kecuali jika  dia meronta-ronta. Suhu badannya agak turun dan terasa dingin.
Yang aneh adalah kekuatan  fisiknya melebihi kekuatan yang biasa dipunyainya sehari-hari.  Kadang-kadang dia bertindak kasar lari-lari dan melempar orang  sekitarnya, berteriak dan bicara tidak karuan, ngalantur dan mungkin  dapat berbicara bahasa asing yang dia tidak tahu sebelumnya atau disebut  juga xenolalia. Beberapa lama kemudian, tanpa perlu dipegang keras atau  dihimpit proses kesurupan akan mulai berhenti dan diikuti dengan gejala  amnesia atau lupa semua atau sebagian kejadian yang menimpanya.
Pada saat itu akan terjadi rasa  kelelahan yang amat sangat dan sakit pada seluruh badannya. Sakit badan  itu sebetulnya adalah akibat orang-orang yang menolongnya menekan dan  menutup jalan napasnya sebagai upaya mengusir makhluk halus keluar dari  tubuhnya. Ini adalah suatu tindakan yang tidak betul.
Ditinjau dari sistem saraf,  kesurupan adalah fenomena serangan terhadap sistem limbic yang sebagian  besar mengatur emosi, tindakan dan perilaku. Sistem limbic sangat luas  dan mencakup berbagai bagian di berbagai lobus otak. Dengan terganggunya  emosi dan beratnya tekanan akibat kesulitan hidup, timbullah rangsangan  yang akan memengaruhi sistem limbic. Akhirnya, terjadilah kekacauan  dari zat pengantar rangsang saraf atau neurotransmitter. Zat penghantar  rangsang saraf yang keluar mungkin norepinephrin atau juga serotonin  yang menyebabkan perubahan perilaku atau sebaliknya.
Berdasarkan pengalaman saya,  untuk mengetahui apakah seseorang kesurupan atau mengalami reaksi  histeris, periksa saja kelopak matanya yang selalu ditutup itu. Coba  buka kelopak matanya. Pasien yang mengalami reaksi histeris biasanya  akan menahannya dengan kuat. Reaksi histeria massal memang gampang  terjadi pada siswi-siswi terutama yang bermasalah. Kemungkinan yang  kesurupan itu paling hanya satu atau dua orang, kemudian menjalar kepada  siswi yang lain.

 






 
 
 

0 comments:
Posting Komentar