Jumat, 03 Desember 2010

Utsman, Sosok Pemimpin Yang Tidak Rakus

Utsman memegang tampuk kekuasaan setelah Umar bin Khathab meninggal dunia. Dia adalah orang yang paling utama dan paling baik setelah Abu Bakar dan Umar. Pada masa kekuasaannya, wilayah kekuasaan Islam semakin meluas. Allah swt menaklukkan banyak negeri untuk kaum muslimin, di antaranya adalah pulau Cyprus, negeri Khurasan, Armenia, dan negeri Maroko (Maghrib).

Pada saat itu, harta-harta yang datang kepada kaum muslimin dari setiap daerah semakin bertambah. Meskipun demikian, Utsman bukanlah manusia yang rakus terhadap kehidupan dunia. Meskipun sebelum dan sesudah masuk Islam, Utsman merupakan orang yang kaya, akan tetapi ketika memegang jabatan khalifah, dia hidup dengan sederhana. Dia memakan makanan seperti makanan para pegawai pemerintahan lainnya, bahkan terkadang dia hanya makan cuka dan minyak goreng.

Dia pernah masuk ke dalam masjid untuk tidur di dalamnya dengan menggunakan tikar sebagai alas dan tangan sebagai bantalnya. Bahkan, tikar itu telah meninggalkan bekas di bagian punggungnya, hingga ketika kaum muslimin melihat hal itu, mereka pun berkata, “Ini adalah Amirul Mukminin.” Jika ada seseorang datang meminta sesuatu kepadanya, maka dia tidak menyuruhnya pulang kecuali keperluan orang itu telah terpenuhi.

Pada malam hari, Utsman bangun guna melakukan shalat tahajud. Dia tidak membangunkan pembantunya meskipun dia membutuhkan bantuannya karena dia merupakan orang yang sangat tua. Maka, sebagian orang berkata kepadanya, “Bangunkan pembantu-pembantumu agar mereka dapat membantumu.”

Utsman menjawab, “Sesungguhnya kita (harus) memperbantukan mereka hanya pada siang hari, karena malam hari merupakan waktu untuk mereka. Maka, biarkanlah mereka tidur.”.

Semangat dan sikap keras Utsman tidaklah lebih kecil daripada semangat dan sikap keras Umar. Bahkan, dia bersikap sangat keras kepada orang-orang yang melakukan perbuatan yang salah. Pada masanya, ada sejumlah kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh orang-orang seperti berburu burung merpati. Maka, Utsman memberikan dorongan kepada setiap orang yang mau menghentikan kebiasaan para pemuda yang suka berhura-hura, berburu merpati, dan meminum minuman keras, hingga orang-orang pun mau kembali lagi kepada kebenaran.

Pada masa kepemerintahannya, kaum muslimin hidup dalam kondisi yang paling baik. Orang-orang mendapatkan harta dengan mudah. Maka, Utsman selalu berseru kepada orang-orang, “Marilah kesini dan ambillah harta dari Baitul Maal.” Orang-orang pun berbondong-bondong datang ke Baitul Maal untuk mengambil harta.

Utsman, lalu, berseru, “Ambillah keju dan madu ini.” Orang-orang pun datang untuk mengambil keju dan madu. Tidak hanya itu, mereka juga mengambil pakaian, minyak misk, dan anggur kering (kismis), hingga rumah-rumah kaum muslimin pun penuh dengan berbagai kenikmatan.

0 comments:

Posting Komentar