 Negara kita: Indonesia, sejak dulu sudah  terkenal dengan slogannya: Gemah Ripah Loh Jinawi, tata tentrem  kerto  raharjo, yang katanya negeri penuh dengan segala  kekayaan dan hanya  kebahagiaanlah yang kan di dengar oleh para  penghuninya. Kalimat di atas  memanglah pantas untuk dijadikan sebagai  slogan manusia yang hidup di  negeri bernama Indonesia. Hal ini  dibuktikan dengan hangatnya kasus yang  kini tengah menerpa negeri kita,  hanya dengan ukuran seorang pegawai  negeri golongan IIIA (Gayus  Tambunan), bisa mempunyai rumah mewah yang  harganya milyaran rupiah,  yang konon katanya penjaga keamanan rumahnya  saja lebih dari 10 orang.  Gimana tidak heran, dengan gaji perbulan yang  berkisar Rp.12,1 Juta  sangat tidak mungkin untuk bisa memiliki rumah dan  mobil mewah yang  mentereng. Tetapi semua itu bisa di rubah hanya dalam  sekejap mata,  Gayus dengan tekadnya: ‘Impossible is Nothing’, telah  mampu merubah  gubug ‘reot’-nya dulu kini menjadi ‘surga’ baru dalam  kehidupannya.
Negara kita: Indonesia, sejak dulu sudah  terkenal dengan slogannya: Gemah Ripah Loh Jinawi, tata tentrem  kerto  raharjo, yang katanya negeri penuh dengan segala  kekayaan dan hanya  kebahagiaanlah yang kan di dengar oleh para  penghuninya. Kalimat di atas  memanglah pantas untuk dijadikan sebagai  slogan manusia yang hidup di  negeri bernama Indonesia. Hal ini  dibuktikan dengan hangatnya kasus yang  kini tengah menerpa negeri kita,  hanya dengan ukuran seorang pegawai  negeri golongan IIIA (Gayus  Tambunan), bisa mempunyai rumah mewah yang  harganya milyaran rupiah,  yang konon katanya penjaga keamanan rumahnya  saja lebih dari 10 orang.  Gimana tidak heran, dengan gaji perbulan yang  berkisar Rp.12,1 Juta  sangat tidak mungkin untuk bisa memiliki rumah dan  mobil mewah yang  mentereng. Tetapi semua itu bisa di rubah hanya dalam  sekejap mata,  Gayus dengan tekadnya: ‘Impossible is Nothing’, telah  mampu merubah  gubug ‘reot’-nya dulu kini menjadi ‘surga’ baru dalam  kehidupannya.Sekilas, seandainya kita melihat realita tersebut, dalam hati kadang timbul rasa was-was dan tidak percaya, masih adakah keberkahan di negeri kita ini apabila ternyata selama ini kita hidup penuh dengan kedustaan, kebohongan, kepalsuan, penipuan, dan segala bentuk jenis kejahatan serta perilaku yang menyimpang, karena Sogok dan suap sudah menjadi ‘aqidah’, dan rusaknya akhlak sehingga manusia semakin jauh dari Rabb-Nya. Sudah tidak ada lagi barangkali para penegak hukum di negeri ini yang tidak pernah ‘menenggak’ sogok dan suap. Sepertinya, sudah tidak ada setitik harapan bagi masa depan Indonesia, Manusia bergerak ke arah perbuatan yang nista, maka wajarlah kalau Tuhan kini selalu ‘menghukum’ kita dengan mengirimkan bencana di mana-mana.
Belum  hilang dalam ingatan kita kasus Bank Century, raibnya uang  Negara  senilai Rp 6,7 triliun, sampai sekarang belum ada tindak  lanjutnya, kini  ‘selebriti’ itu sudah berganti nama, Gayus Tambunan  namanya, dengan  golongan III A dari pegawai Dirjen Pajak, bisa menjadi  seorang  milyarder, dimana kekayaannya mencapai Rp 25 miliar. Itu baru  pegawai  ‘kacang’nya pajak, apa jadinya kalau jumlah pegawai pajak yang  menurut  beberapa data berjumlah 32.000 orang, andaikata yang mempunyai  mental  seperti Gayus 10 persen saja, otomatis 32000 kali 25  milyar=Rp.80  trilyun, berapa banyakkah uang Negara yang akan hilang  kalau seluruh  pegawainya mentalnya seperti Gayus semua???
Beginilah kisah negeri  yang dihuni oleh para Markus (makelar kasus),  penjahat, koruptor, tukang  tipu, tukang sogok dan suap, para  pengemplang uang negara, yang  semuanya tidak mempunyai rasa malu  sedikitpun di raut wajahnya, wajah  mereka selalu ceria dan tetap  menebar senyum kemana-mana, serta tidak  takut di saat wajahnya di depan  kamera para wartawan. Benar-benar negeri  yang aneh, tapi bukan ajaib,  melainkan nyata di depan mata kita semua.  Masih adakah harapan  perubahan itu???

 






 
 
 

0 comments:
Posting Komentar