Minggu, 02 Agustus 2009

Tashawuf vs ilmu hikmah sebagai alternatif pendekatan dalam belajar ngeblog

waliyullahCapek ngurus optimasi untuk kontes Stop Dreaming Start Action, lebih baik belajar ngeblog lagi. Karena bosen juga melihat postingan yang itu-itu saja disemua blog kawan-kawan. Biarlah optimasi onpage dengan hanya memberi backlink dari artikel terbaru yang membahas lainnya. Nanti saja kalau sudah pertengahan waktu kontes optimasi lagi. semoga saja bisa bertahan.

Kali ini membahas pendekatan tashawuf dibandingkan dengan ilmu hikmah jika diaplikasikan dalam belajar ngeblog. Bahasan ini bukanlah bahasan Agama dalam arti kajian Islam, dan bagi yang anti tashawuf, jangan anggap ini tashawuf, karena saya hanya mengulas sistem dalam tashawuf dalam esensinya mencapai tujuan. Kalau anda belum tahu apa itu tashawuf dan ilmu hikmah maka saya jabarkan dulu dengan penjelasan singkat menggunakan deskripsi saya sendiri karena saya menulis ini tanpa referensi buku.

Ilmu Tashawuf: Adalah ilmu yang mempelajari tentang thariqoh (jalan) untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Orang yang menguasai ilmu ini dan telah mempraktekkannya dan berhasil biasa disebut sufi. Sufi yang mencapai tahap tinggi dan guru biasa disebut Mursyid. Pemula dalam ilmu ini disebut salik, karena proses awal melakukan thoriqoh biasa disebut laku suluk. Diatas hanya sebagai referensi saja. yang perlu digarisbawahi adalah inti dari Ilmu ini adalah pada tujuan, tujuan Tashawuf adalah Allah.

Ilmu Hikmah: Memiliki konotasi sebagai ilmu untuk mendapat kesaktian berupa kekebalan, pengasihan (pelet), pukulan mematikan, kesaktian, dll yang biasa juga disebut sebagai ilmu kanuragan. O iya jadi hikmah disini bukan dalam artian hikmah biasanya. Ilmu semacam ini banyak alirannya, dari yang kejawen, berasal dari timur tengah seperti tertulis dalam kitab mujarrobat, dll.

Yang terjadi dilapangan, wujud luar pelaku dua ilmu diatas secara sepintas, sama. Keduanya biasanya mempu melakukan hal-hal yang luar biasa. Bisa menghilang, bisa membelah diri, bisa ada di dua tempat dalam waktu sama dll. Tapi pada kenyataannya kedua berbeda seperti langit dan bumi.

Para sufi yang memiliki keistimewaan dan keajaiban yang juga sering disebut waliyullah, pada dasarnya sama sekali tidak melakukan usaha mempersakti diri. Sakti disini bukan seperti pusaka yang saya ulas di artikel www.gzon.us mencari pemilik. Jadi kesaktian yang dimiliki benar-benar karunia Allah meski tidak diharapkannya. Harapannya hanyalah keridloan dan mahabbah Allah.

Lain lagi dengan pelaku ilmu hikmah, disini bisa juga para dukun dll. Mereka bertapa dan melakukan laku dengan tujuan agar dirinya sakti. Dan akhirnya sakti juga mereka yang berhasil. Tapi karena mereka hanya mengejar kesaktian maka ya sakti itu saja yang didapatnya. Bahkan tidak jarang mereka menempuh jalan sesat yang sering disebut dengan aliran ilmu hitam.

Pada sejarah sejak dulu ketika para kedua pelaku ilmu diatas terpaksa bentrok, maka pihak sufi-lah yang selalu menang pada akhirnya. Kenapa? Karena yang maha sakti adalah Allah. Dan orang yang dekat dan disayanglah yang akan dimenangkan. Pelaku ilmu hikmah memang sakti karena meminta kesaktian, sesuai firman-Nya "Memintalah kepada-Ku niscaya akan Kukabulkan", tapi berbenturan dengan orang yang dekat dengan-Nya? hoho amblas tentunya.

Lalu kenapa lebih banyak yang memilih ilmu hikmah ketimbang tashawuf? karena ilmu hikmah lebih instan, dan sudah menjadi kecenderungan manusia untuk menuruti nafsu "ingin hebat dari yang lain" sedangkan tashawuf sangat berat dan justru harus melawan nafsu habis-habisan. Sama sekali kelihatan tidak ada enaknya dilihat dari luar.

Lalu apa hubungannya dengan belajar ngeblog?

0 comments:

Posting Komentar