Minggu, 26 September 2010

Makna Laa ilaaha illallah

Kalimat laailaaha illallah adalah bentuk kesaksian seorang muslim yang terformulasi dalam kalimat syahadat. Sebuah kalimat pendek namun esensial dalam kehidupan seorang muslim. kalimat yang menjadikannya masuk dalam komunitas muslim dan mengantarkannya kepada Allah dalam keadaan tunduk patuh kepadaNya. kalimat ini adalah ruh mkati dan hidupnya seorang muslim ( walatamuutunna illa waantum muslimun )

Menurut Muhammad Said Al Qathani (1994 :30-1 ), kalimat laailaaha illallahu mencakup beberapa pengertian.

a. Hanya Allah yang patut disembah ( La Ma’buda Illallah )

b. Hukum mutlak bersumber dariNya ( La Hukma Illallah )

c. Tiada penguasa mutlak kecuali Allah, Dia lah Rabb semesta alam, penguasa dan pengatur ( La Malika Illallah )

d. Tiada pencipta kecuali Allah ( La Kholiqo Illallah )

e. Tidak ada yang memberikan rizki selain Allah ( La Raziqo Illallah )

f. Tidak ada yang menghidupkan dan mematikan kecuali Allah

g. Tidak ada yang dapat mendatangkan kemanfaatan dan kemedharatan kecuali Allah

h. Tidak ada daya dan upaya kecuali Allah

i. Tidak bertawakal kecuali kepada Allah

j. Allah sebagai pusat orientasi dan kerinduannya.

Melihat pengertian Laailaaha illallah ini dapat dipahami bahwa seluruh pusat orientasi kehidupan seorang muslim adalah Allah. namun kesaksian yang benar dalam Islam tidak hanya terhenti pada pengucapan lisan dan pembenaran dalam hati, begitu juga tidak hanya memahami maknanya secara benar, tapi harus disertai dengan mengamalkan segala ketentuannya, baik secara lahiriyah maupun bathiniyyah. Dengan Laailaaha illallah seoarang muslim tidak hanya meniadakan sesembahan selain Allah semata. kalimat tauhid ini sekaligus mencakup loyalitas dan bersih diri ( Al wala’ wal bara’ ) serta negasi dan afirmasi ( Al Nafy wal itsbat ).

Konsep Al Wala’ dalam kalimat tauhid adalah aspek kepatuhan dan kesetiaan secara tulus ( loyal ) terhadap Allah, kitab, sunnah dan nabiNya, sedangkan al bara’ adalah bersih diri dari segala kendali thagut dan hukum jahiliyyah. Adapun An Nafiy ( peniadaan atau negasi ) bermakna meniadakan sesuatu yang menyaingi pengesaan kepada Allah, misalnya sesembahan perantara, tuan, tandingan dan thagut. dan Itsbat ( penetapan, afirmasi ) terhadap empat perkara yaitu tujuan akhir ( yang kita tuju adalah Allah ), kecintaan kepada Allah, takut dan berpengharapan kepadaNya (al Qathani, 1994:6-8 )

Wallahu a’lam

0 comments:

Posting Komentar